I  
Home | Bidang Pengembangan

Pembekalan Jiwa Entrepreneurship Bagi Aparatur Dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 Angkatan Ke-VI dan Ke-VII

Senin, 13 Juni 2016 - 13:40:09 WIB
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bidang Pengembangan - Dibaca: 4241 kali

Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asia Tenggara (MEA) yang dimotori sistem pasar bebas, masyarakat dihadapkan pada tantangan luasnya pasar dan ketatnya persaingan, baik mutu maupun harga barang, sehingga dipandang perlu mendapatkan pembelaan atau perlindungan dari Pemerintah selaku regulator. Pemerintah Jawa Timur, dalam menyiapkan MEA mengajak para Aparatur yang dianggap dekat dengan masyarakat ini, untuk memiliki konsep Jiwa enterpreneurship terlebih dahulu, agar dapat menjadi inspirator bagi masyarakat. Sehingga perlu adanya pembekalan bagi Aparatur Pemerintah. Konsep Entrepreneurship pada organisasi publik sangat penting untuk dimasukkan dalam pola pikir aparatur-aparatur penyelenggara negara. Artinya hal terpenting adalah merubah orientasi aparatur organisasi publik agar lebih antisipatif, kraeatif, inovatif, dan mampu menangkap peluang. Orientasi semacam inilah yang dimiliki oleh seorang aparatur (entrepreneur). Semangat kewirausahaan atau entrepreneurial government pada organisasi publik merupakan konsep yang sangat tepat dalam rangka pemanfaatan sumber daya guna meningkatkan produktivitas dan efiktivitas. Namun demikian harus disadari bahwa meskipun organisasi pemerintah menganut prinsip-prinsip organisasi bisnis, ia tidak bekerja berdasarkan profit oriented.


Aparatur pemerintah ini juga nantinya diharapkan akan menjadi agen perubahan (agent of change) yang membantu terlaksananya perubahan sosial atau suatu inovasi berencana (Nasution, 1990;37), dimana aparatur pemerintahan tersebut dapat mendorong munculnya program-program kreatif di dalam instansi nya yang pada gilirannya dapat mendorong masyarakat mengatasi persaingan bebas, bahkan jika bisa menjadi pemenang dalam persaingan MEA yang menjadi kunci sukses dalam persaingan global.
Tidak hanya sebagai agent of change, aparatur pemerintah juga diharapkan bisa menjadi informator bagi pelaku usaha potensial untuk meningkatkan daya saing ekonomi lokal sehingga memunculkan potensi-potensi ekonomi baru di daerah. Seperti contoh: di daerah Surabaya dan Sidoarjo terkenal akan kekayaan hasil laut seperti bandeng, udang dan lain-lain. Dengan adanya seperti itu, seyogyanya aparatur sebagai agent of change mampu melihat peluang dan mengajak serta membantu masyarakat daerah untuk lebih membudidayakan sektor dan membuat inovasi baru, sehingga nantinya bisa menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi.

Badan Kepegawaian Daerah dalam triwulan akhir ke-2 telah menyelenggarakan kegiatan pembekalan jiwa entrepreneuship bagi aparatur yang ada di lingkungan Pemprov. Jatim dengan jumlah peserta 50 orang terbagi dalam 2 angkatan yaitu Angkatan VI dan Angkatan VII.  Pelatihan tersebut dilaksanakan pada tanggal 16 – 20 Mei 2016 bertempat di Aula BKD Prov. Jatim Jl. Jemur andayani 1 Surabaya.  Tujuan diselenggarakan kegiatan tersebut adalah : 

  1. Memiliki ide-ide kreatif sebagai agen perubahan yang dapat mendorong munculnya program-program di dalam instansinya yang pada gilirannya dapat mendorong masyarakat mengatasi persaingan pasar, dan keluar menjadi pemenang dalam persaingan MEA yang menjadi kunci sukses dalam persaingan global
  2. Memiliki kemampuan untuk menjadi informan bagi pelaku usaha potensial untuk meningkatkan daya saing ekonomi lokal sehingga memunculkan potensi-potensi ekonomi baru di daerah;
  3. Memiliki kemampuan untuk menjadi motivator atau motor penggerak bermental enterpreneur dalam menemukan peluang-peluang ekonomi baru;
  4. Memiliki inspirasi mengenai Best Practices inovasi daerah-daerah yang dianggap berhasil meningkatkan potensi daerah menjadi potensi ekonomi yang dapat memberdayakan masyarakatnya

 

Adapun outcome dari kegiatan ini, diharapkan peserta mampu  :             

  1. Memperoleh peningkatan kompetensi (hard competency) berupa pengetahuan tentang masalah, tantangan dan peluang yang dihadapi masyarakat Jawa Timur kaitannya dengan MEA serta strategi PemerintahProvinsi Jawa Timur terkait upaya menyikapi MEA;
  2. Membuat Action Plan kegiatan yang terukur di instansinya masing-masing yang dapat mendukung program Gubernur Jawa Timur dalam rangka MEA;
  3. Didapatkan peta kompetensi manajerialnya dalam rangka peningkatan sense of teamwork antar peserta dalam satu angkatan dan peserta antar angkatan.

 

Nara sumber dalam kegiatan tersebut mengundang pada pakar ekonomi, praktisi, akademis dan birokrasi adalah sbb :

  1. Orientasi Pembekalan :  Mengapa PNS harus memiliki jiwa entrepreneurship ? Narsum :  EKA AGUS TJAHJONO, SH, M.Si - Kepala Bidang Formasi dan Pengembangan Pegawai BKD  Prov. Jatim.
  2. Merubah  Orientasi  Aparatur  agar lebih antisipatif, kraeatif, inovatif, dan mampu menangkap peluang; Narsum :  AGUS PRIYADI, S.Psi., M.Psi, Psikoliog - Dosen Fakultas Psikologi – UBAYA.
  3. Konsep Kerja Sebagai Ibadah Narsum :  Ir. MISBAHUL HUDA Dirut Temprina Jawa Pos Grup.
  4. Dampak MEA dan Strategi Jawa Timur Menghadapi Liberalisasi Perdagangan Regional ASEAN Narsum :  Dr. ANDHIKA PARATAMA HERLAMBANG, ST. MT - Kasubid Industri, Perdagangan & PDU Bappeprov Jatim.
  5. Mindsetting (Mengubah Pola Birokrasi yang lebih Entrepreneurial) Narsum : Prof. Dr. V. RUDY HANDOKO, MS - Guru Besar FISIP Untag.
  6. Membangun Team kerja yang dinamis : materi outbound/outdoor activities Narsum : Drs. Ec. H. JOHNY RUSDIYANTO, M.M - Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomi – UBAYA.
  7. Membangun Networking / Membangun Kapabilitas Dinamik Birokrasi Narsum : Dr. JUDI SUHARSONO, SE.Ak, MM, CA - Insight Spirit Consultant.
  8. Memotivasi aparatur dalam semangat jiwa entrepreneurshipNarsum : Dr. JOKO WIDODO, MS - Widyaiswara Bandiklat Prov. Jatim.
  9. Leadhership dalam kewirausahaan Narsum : Prof. Dr. UJIANTO, MS - Guru Besar Fak Ekonomi Untag.
  10. Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Daya Saing Masyarakat Narsum : Prof. AGUS SUKRISTIANTO - Guru Besar Univ. 17 Agustus 1945.
  11. Sukses mempersuasi pimpinan : cara kreatif "menjual" ide pada pimpinan  Narsum : HASYIM ASYHARI, S.Sos, M.Si -  Kasubid Formasi dan Pengadaan.

 

Kemudian dilanjutkan dengan sesi paparan action plan setiap kelompok wajib mempresentasikan ide/inovasi program unggulan yang ada di SKPD utk disajikan dihadapan narsum dari Kepala Biro Perekonomian Setda Prov. Jatim, kemudian setiap peserta diwajibkan membuat dan mengumpulkan karya tulis. Akhirnya pada sesi akhir dari evaluasi yang di dapat adalah sebagai berikut:

  1. Pelaksanaan kegiatan serupa sebaiknya diarahkan untuk peningkatan kapasitas angkatan yang telah mengikuti kegiatan ini sebelumnya, dengan materi yang lebih teknis terkait inovasi yang mungkin dilakukan dalam rangka mendorong masyarakat dalam menghadapi MEA ;
  2. Angkatan I – VII dapat dijadikan pilot project talent pool yang diarahkan menjadi calon-calon  pemimpin di masa depan yang memiliki jiwa social entrepreneurship;
  3. Untuk menjadi ASN yang berjiwa enterpreneurship yang profesional diperlukan pembekalan, pendampingan dan pendalaman secara berkelanjutan, oleh sebab itu program ini diharapkan pesertanya dipilih yang muda, potensial dan memiliki jiwa entrepreneurship.
  4. Dan akhirnya kegiatan serupa masih tetap dibutuhkan pada periode angkatan berikutnya yang lebih baik menuju perubahan dan cita cita agenda reformasi birokrasi Pemerintah Daerah.

 

GALERI FOTO (KLIK DISINI UNTUK MELIHAT FOTO KEGIATAN ENTREPRENEURSHIP)

===== created by. TEAM FORBANG – DNS  ©2016  =====